Artikel Biografi Nadya Shavira
Nadya Shavira Pemilik Bisnis Skincare Lokal di Usia Muda
Skincare lokal kini semakin digemari. Selain kualitasnya yang bisa bersaing dengan produk internasional, kemasannya pun tak kalah menarik.
Salah satu skincare lokal yang terkenal di kalangan anak muda adalah Camille Beauty. Brand lokal tersebut populer di media sosial dengan produk masker organiknya.
Ialah Nadya Shavira sosok di balik Camille Beauty. Ia mendirikan Camille Beauty di pertengahan Juli tahun 2018. Awalnya ia menjadi reseller sebuah merk masker organik untuk mencari penghasilan tambahan. Setelah itu ia melihat peluang bisnis yang menjajikan. Dan memutuskan untuk membuat sendiri masker organik dengan bahan-bahan yang disesuaikan dengan kulit remaja dan permasalahannya.
Wanita kelahiran Jakarta, 20 Maret 2000 itu mengungkapkan alasan memilih nama Camille Beauty untuk brandnya. Nama Camille diambilnya dari bahasa Prancis yang berarti kuat, mandiri, selalu diberkati, dan penuh semangat. Nama tersebut juga sudah mendapatkan lisensi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Dalam membuat produk Camille Beauty, alumnus SMAN 59, Jakarta Timur itu awalnya mengerjakannya sendirian dengan dibantu ibunya. Sang ibu merupakan seorang apoteker yang paham berbagai jenis obat dan bahan-bahan skincare.
Seiring berjalannya waktu, penjualan dan permintaan terhadap produk Camille Beauty semakin meningkat. Hal itu membuat Nadya harus bekerja sama dengan pabrik besar agar bisa memproduksi dalam jumlah lebih banyak dan beragam produk.
Awalnya ia hanya memproduksi masker organik dengan varian, strawberry, lemon, coklat, milk, greentea, dan coffe. Saat ini Camille Beauty juga memproduksi face mist dan body scrub, serta produk terbaru, body lotion. Ke depannya ia juga akan mengeluarkan pelembab wajah, sunscreen, dan toner.
Saat membangun bisnis tersebut Nadya harus mengeluarkan Rp 10 juta sebagai modal awal. Kini sering semakin berkembangnya Camille Beauty dan semakin larisnya skincare buatannya, dia bisa mendapatkan lebih banyak dari apa yang dikeluarkannya. Bagaimana tidak sebab setiap bulannya dia mampu menjual lebih dari dua juta produk.
"Selama merintis usaha, tentu saya banyak mengalami kesulitan, seperti naik turunnya penjualan, usaha membangun branding, dan lain-lain. Namun, saya sangat menyukai pekerjaan dan brand saya ini, dan ingin terus maju membangun Camille Beauty. Bagi saya, bagian paling menyenangkan dan rewarding dalam menjalankan bisnis ini adalah bisa membantu orang-orang di sekitar. Dan berhasil membuka lapangan pekerjaan. Kesulitannya adalah seperti lazimnya berbisnis, ada banyak sekali tantangannya, seperti pendapatan yang baik turun, dan lain-lain," terangnya.
Cara Pemasaran Produk
Ia mengutamakan kedekatan dengan pembeli. "Saya mengutamakan pendekatan yang akrab dengan para pembeli. Saya ingin mereka merasa membeli produk dari temannya sendiri, selain untuk membangun kepercayaan, juga untuk menginspirasi mereka agar rajin merawat diri dan mengutamakan self-love. Itulah kenapa saya banyak membuat konten di media sosial, termasuk berbagi tentang perjalanan saya sejak awal mendirikan Camille Beauty dan juga lika-liku berbisnis, terutama untuk anak muda," tuturnya panjang lebar.
Sukses membangun bisnis, ia kini sudah mempunyai 60 karyawan. Selain itu, Nadya yang dulunya seorang reseller dari brand lain, kini memiliki distributor untuk produknya sendiri di lebih dari 40 cabang.
"Kuncinya ada pada disiplin waktu dan memiliki tim yang solid dan kompak," jelas Nadya.
Menurut Nadya, Camille Beauty mulai dikenal berkat word pf mouth atau dari mulut ke mulut karena formulanya yang sesuai dengan kulit remaja. Konsumen yang sudah mencoba masker buatannya juga merasa produknya bisa memberikan solusi bagi permasalahan kulit, seperti jerawat, akibat perubahan hormon, dan lainnya.
Sukses mendirikan bisnis kecantikan di usia muda, Nadya memberikan tips bagi generasi milenial lainnya yang ingin mengikuti jejaknya. "Tips dari saya adalah harus berani memulai, semangat terus melanjutkan yang sudah dimulai, selalu mencoba berinovasi sekaligus mendengarkan kebutuhan pelanggan, dan jangan berhenti belajar. Selain itu, saya berharap lebih banyak lagi anak muda terjun membuat bisnis, karena saya yakin ide-ide segar yang dibawa akan sangat berpengaruh dalam memajukan perekonomian Indonesia, sekaligus membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitar kita," ucapnya.
Pelajaran Yang Bisa Diambil
- Kerja keras
- Pantang menyerah
- Kembangkan ide
- Saling membantu kepada sesama
- Optimis
- Tekun dan berdoa
#Kewirausahaan #STIKI Malang #Praktisi Mengajar




Komentar
Posting Komentar